Eswatini Memimpin Afrika dalam Pencegahan HIV Generasi Berikutnya

15

Eswatini, sebuah kerajaan kecil di Afrika, telah menjadi negara pertama di benua itu yang menerapkan suntikan pencegahan HIV dua kali setahun yang disebut lenacapavir. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam cara negara-negara yang paling terkena dampak di dunia mengakses inovasi medis mutakhir, yang biasanya tertinggal beberapa tahun dibandingkan negara-negara kaya. Pengiriman pertama tiba di Central Medical Stores di Eswatini, mengawali sebuah program yang diharapkan dapat mendefinisikan kembali upaya pencegahan HIV di Afrika sub-Sahara.

Titik Balik dalam Epidemi

Selama beberapa dekade, Eswatini bergulat dengan salah satu tingkat prevalensi HIV tertinggi di dunia. Namun, negara ini secara konsisten menunjukkan kepemimpinan dalam respons terhadap HIV, dan hadirnya lenacapavir merupakan bukti komitmen tersebut. Suntikan ini, yang dikembangkan oleh Gilead Sciences, menawarkan metode pencegahan yang rahasia dan pribadi, khususnya penting dalam konteks di mana pil oral sehari-hari sulit untuk disembunyikan atau diakses.

Pentingnya langkah ini lebih dari sekedar kenyamanan. Di lingkungan yang terdapat kekerasan berbasis gender dan ketidakseimbangan kekuasaan, negosiasi penggunaan kondom bisa berbahaya. Demikian pula, stigma dapat menghalangi individu untuk membawa obat-obatan secara terbuka. Lenacapavir mengatasi hambatan ini, menawarkan solusi jangka panjang dan rahasia.

Memperkuat Sistem untuk Kemajuan Berkelanjutan

Penerapan lenacapavir tidak terjadi dalam semalam. Persiapan bertahun-tahun yang melibatkan Kementerian Kesehatan, Dewan Tanggap Darurat Nasional HIV dan AIDS (NERCHA), AIDS Healthcare Foundation Eswatini (AHF Eswatini), Global Fund, dan mitra lainnya sangatlah penting. Upaya-upaya ini berfokus pada penguatan sistem layanan kesehatan, penyelarasan protokol, dan memastikan rantai pasokan yang kuat.

Nkululeko Dube, seorang dokter di Manzini, merefleksikan transformasi ini. Ia mengenang masa ketika obat antiretroviral langka dan pasien meninggal karena infeksi yang dapat diobati. Saat ini, Eswatini telah melampaui target UNAIDS 95-95-95, menjadikannya salah satu program pengobatan HIV terkuat di dunia. Meskipun ada kemajuan, kesenjangan masih ada; tanpa upaya pencegahan yang berkelanjutan, kemajuan yang telah dicapai dengan susah payah dapat dibatalkan.

Momentum Regional dan Implikasi Global

Eswatini bukanlah orang asing. Zambia juga telah menerima pengiriman awal lenacapavir, dan tujuh negara Afrika lainnya dijadwalkan akan menyusul dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini menunjukkan perubahan dramatis dari pola historis di mana negara-negara berpendapatan tinggi menerima inovasi terlebih dahulu, sementara negara-negara berpendapatan rendah dan menengah menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan inovasi.

Kecepatan peluncuran ini belum pernah terjadi sebelumnya. Obat pencegah HIV sebelumnya membutuhkan waktu rata-rata lima tahun untuk mencapai negara-negara yang terkena dampak setelah kemanjurannya terbukti. Pergeseran ini menunjukkan kepemimpinan regional dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan akses yang adil terhadap teknologi yang dapat menyelamatkan jiwa.

Jalan ke Depan: Investasi dan Kepercayaan yang Berkelanjutan

Untuk memaksimalkan dampak lenacapavir, PEPFAR dan mitranya bertujuan untuk menjangkau dua juta orang dengan PrEP jangka panjang dalam tiga tahun ke depan. Pencapaian tujuan ini akan secara signifikan mengurangi infeksi baru di negara-negara dengan beban penyakit yang tinggi. Namun, investasi berkelanjutan dari donor, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mencegah terhentinya momentum.

Mencegah infeksi terbukti lebih hemat biaya dibandingkan mengobatinya dalam jangka panjang. Hal ini memperkuat sistem kesehatan, mempercepat pembiayaan dalam negeri, dan melindungi kemajuan yang dicapai oleh negara-negara seperti Eswatini. Kuncinya terletak pada menumbuhkan kepercayaan: kepercayaan pada klinik untuk memberikan layanan rahasia, pada petugas kesehatan untuk menjaga ketersediaan obat, dan pada mitra global untuk tetap berkomitmen.

Kedatangan kotak-kotak yang tampak biasa-biasa saja di Eswatini ini menyimpan janji yang luar biasa. Jika tindakan yang berani, kolaborasi, dan pendekatan yang berpusat pada masyarakat berhasil dilakukan, maka momen ini dapat dikenang sebagai titik balik ketika upaya mengakhiri AIDS telah berubah dari sebuah aspirasi menjadi sebuah kenyataan yang dapat dicapai.