Kebiasaan Menggunakan Headphone: Empat Risiko Tersembunyi yang Mungkin Dihadapi Telinga Anda 🎧👂

14

Kita hidup di dunia dengan stimulasi audio yang konstan – streaming musik, podcast, buku audio, bahkan pengalaman realitas virtual yang semuanya disampaikan melalui headphone atau earbud kita. Meskipun perangkat ini menawarkan kenyamanan dan hiburan yang luar biasa, perangkat ini juga membawa potensi risiko jika tidak digunakan secara bertanggung jawab.

Semakin banyak penelitian yang menyoroti ancaman diam-diam terhadap kesehatan pendengaran kita karena paparan suara keras dalam waktu lama. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa lebih dari satu miliar anak muda (berusia 12-34 tahun) berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan yang berlebihan, yang sebagian besar berasal dari perangkat audio pribadi. Artinya, kini semakin penting untuk memahami bagaimana penggunaan headphone dapat memengaruhi telinga kita dan mengambil langkah untuk melindungi diri kita sendiri.

Berikut adalah empat penyebab headphone dapat secara diam-diam merusak telinga Anda, serta tips praktis untuk mengurangi risikonya:

1. Pencurian Suara Secara Bertahap: Gangguan Pendengaran

Mungkin risiko paling umum yang terkait dengan penggunaan headphone adalah gangguan pendengaran. Telinga bagian dalam memiliki struktur halus yang disebut koklea, berisi sel-sel rambut kecil yang bertanggung jawab untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang ditafsirkan oleh otak kita sebagai suara. Sel-sel rambut ini sangat sensitif dan dapat rusak secara permanen jika terkena volume keras dalam waktu lama.

“Setelah sel-sel rambut rusak, mereka tidak dapat beregenerasi,” jelas Ross Cushing, audiolog klinis. “Itulah mengapa menjaga tingkat volume yang aman sangatlah penting.”

Cara Melindungi Diri Anda: “Aturan 60/60” memberikan pedoman yang baik: batasi penggunaan headphone Anda tidak lebih dari 60 menit setiap kalinya dengan volume maksimum 60% atau kurang. Anda juga dapat menguji volume dengan memegang earbud sejauh lengan – jika Anda dapat dengan mudah mengenali lagunya, mungkin lagunya terlalu keras. Investasikan pada headphone berkualitas tinggi yang dirancang untuk penggunaan studio, karena headphone tersebut cenderung memiliki profil suara yang seimbang tanpa bass berlebihan yang mendorong peningkatan volume.

2. Dering yang Terus Menerus: Tinnitus

Tinnitus, sering digambarkan sebagai telinga berdenging atau berdengung, dapat menjadi efek samping sementara dari mendengarkan dengan volume yang terlalu keras. Meskipun beberapa kasus tinitus bersifat permanen, kasus jangka pendek biasanya hilang ketika paparan kebisingan berkurang. Namun, penggunaan headphone bervolume tinggi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya tinnitus kronis dan persisten serta berkontribusi terhadap gangguan pendengaran.

Cara Melindungi Diri Anda: Berpegang teguh pada aturan 60/60 dan menghindari volume suara yang berlebihan adalah kunci untuk mencegah tinitus sementara dan jangka panjang. Jika Anda mengalami telinga berdenging setelah menggunakan headphone, itu adalah sinyal yang jelas bahwa Anda perlu menurunkan volume.

3. Invasi Tak Terlihat: Penumpukan & Infeksi Kotoran Telinga

Hal ini mungkin tidak langsung terlihat, namun earbud yang pas justru dapat memperburuk penumpukan kotoran telinga karena mendorongnya lebih dalam ke saluran telinga. Penyumbatan ini dapat menyebabkan perubahan pendengaran sementara dan ketidaknyamanan. Yang memperparah masalah ini adalah kotoran telinga lama pada earbud menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, sehingga meningkatkan risiko infeksi seperti telinga perenang.

Cara Melindungi Diri Anda: Pilihlah headphone over-ear bila memungkinkan untuk menghindari kotoran masuk lebih jauh ke dalam saluran telinga. Bersihkan earbud Anda secara teratur dengan air hangat dan sabun lembut atau alkohol sesuai anjuran produsen. Jangan sekali-kali menggunakan kapas untuk menghilangkan kotoran telinga – karena dapat mendorong kotoran lebih dalam dan menyebabkan cedera. Jika Anda mengalami rasa tidak nyaman pada telinga, pendengaran tidak jelas, atau nyeri, segera konsultasikan dengan audiolog atau dokter spesialis THT.

4. Sensasi Tidak Seimbang: Pusing & Vertigo

Meskipun kurang umum dibandingkan risiko lainnya, beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara penggunaan headphone dan vertigo, yang ditandai dengan pusing dan perasaan berputar. Ada teori yang mengatakan bahwa suara keras dapat memengaruhi sistem keseimbangan telinga bagian dalam, sehingga menimbulkan sensasi disorientasi.

Cara Melindungi Diri: Jika Anda mengalami pusing atau vertigo saat menggunakan headphone, cobalah istirahat dan lihat apakah gejala Anda membaik. Pertimbangkan untuk mengeksplorasi opsi audio alternatif seperti headphone konduksi tulang yang mengirimkan suara melalui getaran di tengkorak Anda, bukan melalui saluran telinga Anda.

Menjaga Kesehatan Pendengaran Anda

Headphone bisa menjadi alat yang luar biasa untuk menikmati musik dan tetap terhubung, namun penting untuk menggunakannya secara bertanggung jawab. Dengan memahami potensi risiko dan menerapkan tindakan perlindungan sederhana, Anda dapat terus menikmati hiburan audio tanpa membahayakan kesehatan pendengaran Anda yang berharga. Tes pendengaran rutin juga penting untuk mengetahui masalah apa pun sejak dini. Ingat, mendengarkan dengan hati-hati hari ini akan menjaga kemampuan Anda untuk mendengar di hari esok.