Apa yang sebenarnya mendefinisikan “menjalani hidup terbaik Anda”? Lupakan penanda eksternal seperti kekayaan atau status—pelatih kinerja terkenal Jim Murphy, mantan pemain bisbol profesional yang menjadi instruktur kelas dunia, berpendapat bahwa ini adalah tentang menumbuhkan kedamaian batin, kegembiraan, dan ketahanan yang tak tergoyahkan. Filosofi ini mendasari pendekatannya yang disebut Inner Excellence, sebuah kerangka kerja yang telah membantu para atlet Olimpiade, pemimpin bisnis, dan bahkan pegolf juara dunia mencapai kinerja puncak dan kesejahteraan.
Murphy menekankan bahwa banyak dari kita yang berfokus pada “permainan yang salah”, mengejar definisi masyarakat tentang kesuksesan yang terkait dengan pencapaian atau kepemilikan. Pengejaran ini sering kali membuat kita merasa hampa, bahkan ketika tujuan telah tercapai. Dia mengilustrasikan hal ini dengan eksperimen pemikiran: Apakah Anda akan memilih rumah bernilai jutaan dolar yang dibebani oleh stres dan tekanan, atau kesederhanaan finansial yang dipadukan dengan kepuasan batin? Meskipun kebanyakan orang menginginkan keduanya, pilihan tersebut memaksa kita untuk mengkaji nilai-nilai lebih dalam. Apakah ambisi Anda berasal dari penyelarasan dengan jati diri Anda atau mencari validasi eksternal untuk mengatasi kekosongan internal?
Ini bukan berarti mengabaikan ambisi sama sekali. Sebaliknya, ini tentang memperjelas motivasi. “Saat orang datang kepada saya dengan tujuan besar, hal pertama yang saya tanyakan adalah, mengapa Anda menginginkannya?” kata Murphy. Mengidentifikasi akar permasalahan ini memungkinkan perjalanan yang lebih memuaskan, terlepas dari apakah hasil yang diinginkan pada akhirnya tercapai atau tidak.
Menguasai Ego: Melatih Pikiran Anda Seperti Seorang Atlet
Inti dari Keunggulan Batin adalah menguasai ego—suara yang terus-menerus menghakimi, membandingkan, dan takut ditolak. Kita sering kali tanpa sadar beroperasi dengan autopilot, didorong oleh dorongan egois. Untuk mengatasi hal ini, Murphy menganjurkan praktik sehari-hari yang menumbuhkan kesadaran dan kehadiran yang tidak menghakimi. Teknik-teknik ini membantu individu mencapai “aliran resonansi”, menyelaraskan hati, pikiran, dan tubuh pada saat ini—suatu kondisi yang familiar bagi atlet elit namun dapat dicapai oleh siapa saja.
Pendekatan ini menekankan fokus pada proses dibandingkan hasil. Daripada terpaku pada kemenangan atau pencapaian tertentu, Inner Excellence mendorong praktik-praktik yang memprioritaskan seperti:
- Berikan upaya terbaik Anda: Fokus pada kualitas tindakan Anda daripada hasilnya.
- Tetap hadir: Kembangkan perhatian dan kesadaran di setiap momen.
- Melatih rasa syukur: Alihkan perhatian pada apa yang Anda miliki, bukan pada apa yang kurang.
- Kembali ke rutinitas yang mendasar: Pertahankan diri Anda melalui kebiasaan yang meningkatkan stabilitas.
Praktik-praktik ini mengalihkan fokus ke dalam, menjauh dari tekanan eksternal dan menuju keagenan pribadi. “Keunggulan bukanlah tentang menjadi yang terbaik di dunia,” jelas Murphy, “Ini tentang menjadi yang terbaik—hari demi hari, saat demi saat.”
Lima Pilar untuk Keunggulan Sehari-hari: Menumbuhkan Kedamaian Batin
Berikut lima praktik inti yang dapat diintegrasikan setiap orang ke dalam kehidupan sehari-hari untuk memupuk Keunggulan Batin:
- Melepaskan diri dari Hasil: Kenali saat Anda terlalu terikat pada hasil tertentu. Sejajarkan kembali energi Anda terhadap proses itu sendiri alih-alih terpaku pada tujuan akhir.
- Tantang Ego Anda Setiap Hari: Hadapi ketidaknyamanan karena dihakimi atau merasa rentan. Merangkul pengalaman-pengalaman ini akan membangun ketahanan dan membebaskan Anda dari kecemasan yang didorong oleh ego.
- Kobarkan Hati Anda: Berhati-hatilah dengan konten yang Anda konsumsi—buku, podcast, media sosial—karena konten tersebut membentuk pola pikir Anda. Pilih secara aktif masukan yang selaras dengan cita-cita Anda.
- Carilah Kekaguman dan Keajaiban: Luangkan waktu untuk momen keindahan sederhana—sebuah karya seni, jalan-jalan santai di alam, bahkan mengamati detail sehari-hari seperti pola cahaya yang berubah-ubah. Menumbuhkan rasa kagum akan mengatur ulang perspektif dan menghubungkan kembali Anda dengan sesuatu yang lebih besar dari diri Anda sendiri.
- Pelayanan Terpadu: Kegembiraan sejati muncul dari cinta dan pengorbanan. Temukan cara untuk melayani orang lain, baik melalui tindakan kebaikan kecil atau mendukung tujuan yang Anda yakini. Hilangkan kebutuhan akan pengakuan dan temukan kepuasan dengan memberi kembali.
Dengan mempraktikkan kebiasaan ini, Murphy yakin kita bisa menjauh dari “affluenza”—obsesi yang merajalela terhadap harta benda dan prestasi—dan menuju kehidupan yang berakar pada kehadiran dan kasih sayang. Kesuksesan sejati, beliau mengingatkan kita, bukanlah tentang validasi eksternal namun tentang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri melalui kerja batin yang konsisten.
